UTS ( PEMBELAJARAN SENAM DAN RITMIK DASAR)

 1. Jelaskan perbedaan mendasar antara senam ketangkasan dan senam ritmik dalam hal teknik dasar dan manfaatnya bagi tubuh. Berikan contoh gerakan dari masing-masing jenis senam dan analisis bagaimana gerakan tersebut mempengaruhi sistem muskuloskeletal!

perbedaan mendasar antara senam ketangkasan dan senam ritmik dalam hal teknik dasar :

1. Senam ketangkasan 

Senam Ketangkasan (senam artistik) berfokus pada gerakan yang membutuhkan kekuatan, keseimbangan, kelincahan, dan koordinasi tinggi. Teknik dasarnya mencakup lompatan, putaran, ayunan, dan keseimbangan yang dilakukan pada alat seperti palang, kuda-kuda, atau lantai.

2. Senam Ritmik 

Senam ritmik lebih menekankan pada unsur keindahan dan irama, sering dikombinasikan dengan musik dan alat seperti bola, pita, atau simpai. Teknik dasarnya meliputi langkah-langkah, lompatan, putaran, dan manipulasi alat secara harmonis.

Manfaatnya bagi tubuh 

1. Senam ketangkasan

Setelah melakukan senam ketangkasan akan terasa lebih bugar, makin segar, tidak lemah dan lesu, serta dalam penampilan pun akan menjadi bagus. Usahakan melakukan senam ketangkasan secara teratur dan rutin.otot menjadi lebih kencang Dengan melakukan senam ketangkasan secara rutin dan teratur, akan membuat otot menjadi lebih kencang serta terbentuk.

Menjadikan tubuh lebih indah Apabila sering melakukan senam ketangkasan, tubuh akan menjadi makin ideal, sebab banyak gerakan senam ketangkasan yang bisa membakar lemak yang ada di dalam tubuh.

Tubuh menjadi lebih sehat Manfaat senam ketangkasan selanjutnya ialah membuat tubuh menjadi lebih sehat.Ketika berolaraga, tubuh akan mengeluarkan keringat sehingga daya tahan tubuh akan meningkat lebih tinggi.Melalukan senam ketangkasan secara rutin menjadi satu di antara solusi untuk menjaga tubuh tetap sehat.

2. Senam ritmik 

Manfaat yang pertama dari senam ritmik adalah dapat menjaga kesehatan tulang. Hal tersebut karena pada gerakan-gerakan senam ritmik ini, kamu secara tidak langsung akan dituntut untuk bertumpu pada tubuh sendiri dalam usaha menahan beban badan.Senam ritmik ternyata termasuk dalam olahraga kardio yang baik untuk menjaga kesehatan jantung dan paru-paru. Maka dari itu, senam ini dikatakan dapat mencegah munculnya berbagai penyakit, seperti asma, obesitas, penyakit jantung, kanker, hingga diabetes.Manfaat lain dari senam ritmik adalah untuk meningkatkan fungsi kognitif otak, terutama dalam upaya mempertajam konsentrasi, fokus, dan daya ingat.

Berdasarkan sebuah penelitian yang berjudul “Senam Ritmik Untuk Meningkatkan Konsentrasi Belajar pada Anak”, senam ritmik ternyata dapat meningkatkan konsentrasi belajar.Bahkan menurut Barclay (1963), olahraga yang dilakukan secara berulang-ulang ternyata mampu meningkatkan kekuatan konsentrasi, pencernaan, dan membuat tidur menjadi lebih baik.Hal tersebut karena dalam senam ritmik, harus melibatkan gerak tubuh seperti gerakan kaki, tangan, kepala, hingga badan secara teratur. Tidak hanya itu, iringan  musik juga membuat anak lebih gembira dan akan berusaha menyesuaikan tempo dengan irama tubuhnya.

Tanpa disadari, senam ritmik ini akan mengoptimalkan fungsi otak kanan supaya dapat seimbang dengan otak kiri, sehingga membantu meningkatkan konsentrasi secara penuh.

• Contoh gerakan dan dampaknya pada sistem muskuloskeletal

1. Contoh Gerakan Senam Ketangkasan: Handspring (Loncat Harimau)

Analisis Dampak:

Otot yang Bekerja: Quadriceps ( bagian paha ), hamstring ( bagian paha belakang ), otot inti, deltoid ( bagian bahu ), dan otot punggung.Dampak pada Sistem Muskuloskeletal: Gerakan loncatan memperkuat otot kaki dan inti tubuh, sedangkan tumpuan tangan membantu menguatkan sendi pergelangan tangan dan bahu. Jika dilakukan dengan teknik yang benar, gerakan ini bisa meningkatkan densitas tulang karena adanya beban berat pada rangka tubuh.

2. Contoh Gerakan Senam Ritmik: Lompatan Jeté (Lompatan Split di Udara)

Analisis Dampak:

Otot yang Bekerja: Otot paha (quadriceps, hamstring), otot betis, gluteus, dan otot inti.Dampak pada Sistem Muskuloskeletal: Gerakan lompatan dengan tekanan di ujung kaki membantu melatih kekuatan tulang dan sendi kaki, sementara fleksibilitas otot meningkat karena adanya gerakan peregangan yang ekstrem.

Kesimpulan

Perbedaan utama antara kedua senam ini terletak pada teknik dasar dan manfaatnya. Senam ketangkasan lebih menitikberatkan pada kekuatan dan daya tahan otot, sedangkan senam ritmik lebih menekankan koordinasi dan fleksibilitas. Meskipun keduanya melibatkan sistem muskuloskeletal, senam ketangkasan lebih berfokus pada penguatan tulang dan sendi, sementara senam ritmik lebih banyak meningkatkan elastisitas otot dan keseimbangan tubuh.

Referensi : https://kumparan.com/berita-terkini/senam- ketangkasan Utami, D. S., Kartika, A. E., Damayanti, A., & Nugroho, S. (2004). Senam Ritmik untuk Meningkatkan Konsentrasi Belajar pada Anak. Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 9(18), 45-53.https://hellosehat.com/


2. Dalam sebuah sesi latihan senam dasar, seorang mahasiswa mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan guling depan (forward roll), guling belakang (back roll). Identifikasi kemungkinan penyebab kesulitan tersebut dan berikan solusi yang dapat diterapkan agar mahasiswa tersebut dapat melakukan gerakan dengan baik dan aman.

Kesulitan dalam melakukan gerakan guling depan (forward roll) dan guling belakang (back roll) dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

1. Faktor Penyebab Kesulitan

1. Kurangnya Fleksibilitas dan Kekuatan

Otot inti, bahu, dan leher yang lemah dapat menghambat pergerakan.Kekakuan tubuh, terutama di punggung dan leher, membuat rotasi kurang lancar.

2. Teknik yang Salah

Posisi kepala yang kurang menunduk saat guling depan menyebabkan hentakan.Salah posisi tangan dan kaki dalam guling belakang menghambat momentum.

3. Kurang Percaya Diri dan Takut Jatuh

Ketakutan dapat membuat gerakan menjadi kaku atau ragu-ragu.Kurangnya latihan menyebabkan kecemasan dalam eksekusi gerakan.

4. Koordinasi dan Keseimbangan yang Kurang

Kesulitan dalam mengontrol tubuh saat berguling dapat mengakibatkan posisi tidak stabil.


2. Solusi untuk Mengatasi Kesulitan

1. Latihan Fleksibilitas dan Kekuatan

Peregangan sebelum latihan, seperti latihan kelenturan bahu dan punggung.Latihan penguatan otot inti seperti plank dan sit-up.

2. Meningkatkan Teknik

• Guling Depan:

Mulai dari posisi jongkok, dagu menempel ke dada, dan dorong tubuh dengan tangan.Menggunakan matras empuk untuk mengurangi ketakutan cedera.

• Guling Belakang:

Posisi tangan siap menopang di dekat telinga, kepala tetap melindungi diri.Menggunakan bantuan instruktur untuk membimbing pergerakan awal.

3. Latihan Bertahap dan Meningkatkan Kepercayaan Diri

Memulai dengan latihan berguling di kemiringan untuk memudahkan pergerakan.Melakukan latihan secara rutin dengan bimbingan pelatih.

4.Latihan Koordinasi dan Keseimbangan

Melatih keseimbangan dengan berdiri satu kaki sebelum mencoba guling.Menggunakan dinding atau partner untuk membantu kontrol tubuh.

Referensi : Prasetyo, Y. (2021). "Analisis Kesulitan Gerakan Senam Lantai pada Mahasiswa Pendidikan Jasmani." Jurnal Olahraga Indonesia, 3(2), 45-57.


3. Anda diminta untuk membuat sebuah rangkaian gerakan senam dasar yang dapat digunakan untuk meningkatkan koordinasi dan fleksibilitas tubuh. Buatlah minimal 5 kombinasi gerakan yang dapat dilakukan dalam satu rangkaian dan jelaskan alasan pemilihan gerakan tersebut.


• Berikut adalah rangkaian senam dasar yang dirancang untuk meningkatkan koordinasi dan fleksibilitas tubuh. Rangkaian ini menggabungkan gerakan peregangan, keseimbangan, serta kekuatan inti.

1. Peregangan Dinamis (Dynamic Stretching)

Gerakan: Ayunkan lengan ke depan dan belakang, kemudian lakukan putaran tubuh ke kanan dan kiri secara perlahan.

Alasan: Membantu menghangatkan otot dan meningkatkan mobilitas sendi sebelum melakukan gerakan inti.

2. Guling Depan (Forward Roll)

Gerakan: Dari posisi jongkok, letakkan tangan di matras, tundukkan kepala, dan dorong tubuh ke depan hingga berguling.

Alasan: Meningkatkan koordinasi tubuh, mengajarkan kontrol keseimbangan, dan melatih kelenturan punggung serta leher.

3. Lompat Jongkok (Squat Jump)

Gerakan: Dari posisi jongkok, dorong tubuh ke atas dengan lompatan kecil, lalu kembali ke posisi jongkok.

Alasan: Menguatkan otot kaki dan inti tubuh serta meningkatkan keseimbangan saat mendarat.

4. Guling Belakang (Backward Roll)

Gerakan: Dari posisi duduk, angkat kaki dan dorong tubuh ke belakang dengan bantuan tangan hingga kembali ke posisi awal.

Alasan: Melatih kelincahan dan koordinasi tubuh, serta meningkatkan fleksibilitas punggung.

5. Pose Jembatan (Bridge Pose)

 Gerakan: Berbaring telentang, tekuk lutut, lalu angkat pinggul ke atas dengan tangan dan kaki sebagai tumpuan.

Alasan: Meningkatkan fleksibilitas tulang belakang, memperkuat otot inti, serta melatih keseimbangan tubuh.


Kesimpulan

Rangkaian ini dimulai dengan peregangan dinamis untuk mencegah cedera, dilanjutkan dengan gerakan koordinatif seperti guling depan dan belakang. Lompat jongkok membantu melatih kekuatan otot, sedangkan pose jembatan meningkatkan fleksibilitas. Kombinasi ini ideal untuk meningkatkan kelenturan, keseimbangan, serta kontrol tubuh secara keseluruhan.

Referensi : Universitas negeri malang.(2018) bentuk-bentuk dasar gerakan.fakultas ilmu keolahragaan,universitas negeri malang. 


4. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa masih banyak sekolah yang kurang memberikan pembelajaran senam secara maksimal dalam mata pelajaran PJOK. Analisis faktor-faktor yang menyebabkan hal ini terjadi dan berikan rekomendasi strategis agar senam dasar dapat diajarkan dengan lebih efektif di sekolah-sekolah.


Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran senam dalam mata pelajaran PJOK di sekolah masih belum maksimal. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari segi kurikulum, sarana prasarana, keterampilan guru, maupun minat siswa. Berikut adalah analisis faktor penyebab serta rekomendasi strategis untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran senam dasar di sekolah.


Faktor-Faktor Penyebab Kurangnya Pembelajaran Senam di Sekolah

1. Kurangnya Sarana dan Prasarana

Banyak sekolah tidak memiliki matras, lantai yang aman, atau peralatan pendukung lainnya.Fasilitas olahraga sering kali lebih fokus pada permainan bola (sepak bola, basket, voli) dibandingkan senam.

2. Kurikulum yang Kurang Menitikberatkan pada Senam

Pembelajaran senam sering kali hanya diberikan secara teoritis atau dalam waktu yang singkat.Kurikulum yang padat membuat guru lebih fokus pada cabang olahraga lain yang lebih mudah diajarkan.

3. Kurangnya Kompetensi dan Pelatihan Guru

Tidak semua guru PJOK memiliki keahlian dalam mengajarkan senam secara efektif.Minimnya pelatihan bagi guru untuk mengembangkan metode pengajaran senam yang menarik dan aman.

4. Kurangnya Minat dan Motivasi Siswa

Banyak siswa menganggap senam kurang menarik dibandingkan olahraga permainan.Siswa merasa senam sulit dilakukan karena kurangnya fleksibilitas tubuh atau takut cedera.

5. Kurangnya Kesadaran akan Manfaat Senam

Baik guru, siswa, maupun sekolah sering kali kurang memahami pentingnya senam dalam meningkatkan kesehatan, fleksibilitas, dan postur tubuh.


Rekomendasi Strategis untuk Meningkatkan Pembelajaran Senam di Sekolah

1. Meningkatkan Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Sekolah perlu menyediakan matras, palang, atau alat bantu lainnya yang menunjang pembelajaran senam.Jika fasilitas terbatas, guru dapat menggunakan alternatif murah seperti lantai berkarpet atau rumput yang aman.

2. Merevisi Kurikulum agar Senam Mendapat Porsi yang Lebih Besar

Senam dasar sebaiknya menjadi bagian wajib dalam kurikulum PJOK dengan alokasi waktu yang cukup.Menggabungkan senam dengan permainan agar lebih menarik bagi siswa.

3. Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi Guru PJOK

Mengadakan workshop atau pelatihan khusus bagi guru agar mereka lebih terampil mengajarkan senam.Guru perlu mempelajari metode pembelajaran berbasis praktik dan demonstrasi untuk meningkatkan efektivitas pengajaran.

4. Meningkatkan Minat Siswa dengan Metode yang Menarik

Menggunakan musik dan irama saat latihan senam untuk membuat suasana lebih menyenangkan.Mengadakan kompetisi kecil atau pertunjukan senam untuk meningkatkan antusiasme siswa.

5. Meningkatkan Kesadaran akan Manfaat Senam

Memberikan edukasi kepada siswa dan orang tua mengenai manfaat senam untuk kesehatan, postur tubuh, dan kebugaran.Mengintegrasikan senam sebagai aktivitas harian seperti pemanasan sebelum pelajaran dimulai. 

Referensi : jurnal UMMAT Faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran PJOK. Jurnal mahasiswa UNY hambatan pembelajaran senam di sekolah dan pengembangan pembelajaran senam di sekolah.


5. Bandingkan senam lantai dengan senam aerobik dalam hal manfaat fisiologis dan psikologis. Berdasarkan analisis Anda, mana yang lebih cocok untuk diterapkan sebagai program olahraga wajib bagi siswa sekolah dasar? Jelaskan alasan pilihan Anda dengan didukung teori atau referensi yang relevan.


Perbandingan Senam Lantai dan Senam Aerobik dalam Manfaat Fisiologis dan Psikologis

1.Manfaat Fisiologis

Senam lantai bermanfaat dalam meningkatkan kekuatan otot, terutama otot inti, serta fleksibilitas tubuh. Gerakan seperti roll depan, handstand, dan split membantu melatih keseimbangan dan koordinasi tubuh. Namun, senam lantai tidak secara langsung meningkatkan kebugaran jantung karena lebih fokus pada kekuatan dan fleksibilitas.

Sementara itu, senam aerobik lebih berfokus pada daya tahan kardiovaskular dan metabolisme tubuh. Gerakan yang terus menerus dalam durasi tertentu membantu meningkatkan kapasitas paru-paru dan sirkulasi darah, sehingga baik untuk kesehatan jantung. Selain itu, senam aerobik juga membantu meningkatkan koordinasi tubuh melalui gerakan yang mengikuti irama musik, meskipun tidak sekompleks senam lantai dalam aspek keseimbangan dan kontrol motorik.

2. Manfaat Psikologis

Dari segi psikologis, senam lantai dapat meningkatkan rasa percaya diri karena siswa merasa puas setelah berhasil menguasai gerakan yang sulit. Selain itu, senam ini melatih ketekunan dan fokus. Namun, jika gerakan terlalu sulit, siswa bisa mengalami stres atau frustrasi.

Sebaliknya, senam aerobik lebih menyenangkan karena biasanya dilakukan dengan iringan musik dan dalam kelompok. Senam ini dapat meningkatkan suasana hati karena tubuh melepaskan hormon endorfin yang membantu mengurangi stres. Selain itu, karena dilakukan bersama, senam aerobik juga lebih mendorong interaksi sosial dan kebersamaan di antara siswa.


Program Olahraga Wajib untuk Siswa SD: Senam Aerobik Lebih Cocok

Berdasarkan analisis manfaat di atas, senam aerobik lebih cocok untuk diterapkan sebagai program olahraga wajib bagi siswa sekolah dasar. Ada beberapa alasan utama yang mendukung hal ini.

1.senam aerobik membantu meningkatkan kesehatan jantung dan daya tahan tubuh sejak dini. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2019), aktivitas fisik seperti senam aerobik dapat meningkatkan kapasitas jantung dan paru-paru serta mengurangi risiko obesitas pada anak-anak. Dengan meningkatnya kebugaran sejak kecil, siswa akan lebih aktif dan sehat dalam kesehariannya.

2. senam aerobik lebih mudah dipelajari dan aman bagi anak-anak. Sukadiyanto (2010) dalam bukunya Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik menjelaskan bahwa gerakan aerobik bersifat berulang dan sederhana, sehingga lebih aman dibandingkan senam lantai yang memerlukan teknik lebih kompleks dan memiliki risiko cedera lebih tinggi.

3. senam aerobik lebih menyenangkan dan dapat meningkatkan motivasi anak dalam berolahraga. Dengan adanya iringan musik, anak-anak lebih menikmati aktivitas fisik dan tidak merasa terbebani. Depdiknas (2008) menyatakan bahwa pembelajaran olahraga yang menyenangkan dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam aktivitas fisik, yang pada akhirnya mendukung gaya hidup sehat sejak dini.

4.  senam aerobik memfasilitasi interaksi sosial yang lebih baik. Karena dilakukan dalam kelompok, anak-anak dapat belajar bekerja sama dan berkomunikasi dengan teman-temannya. Hidayat (2017) dalam jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia menegaskan bahwa aktivitas fisik yang melibatkan interaksi sosial dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dan kerja sama pada anak-anak.

Dengan mempertimbangkan manfaat fisiologis, psikologis, keamanan, serta kemudahan dalam penerapan, senam aerobik menjadi pilihan yang lebih ideal sebagai program olahraga wajib bagi siswa sekolah dasar.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI SENAM

PUDING TELUR

PANDUAN BEROLAHRAGA UNTUK PEMULA